Pelihara diri kita dari amarah
=============================
Seorang anak sedang diantar sekolah oleh bapaknya naik motor. Di perjalanan, mereka disalip sebuah mobil secara ugal-ugalan. Si anak langsung marah-marah dan mengajak bapaknya mengejar mobil tersebut untuk memarahinya.
Si bapak dengan tenang menjawab: "Untuk apa marah-marah, menghabiskan energi saja."
Si anak berkata: "Tapi dia kan sudah membahayakan kita, Pak."
"Lho, kan kita tidak kenapa-kenapa?", sahut si bapak.
"Ya, supaya dia tahu aja dan tidak mengulangi lagi", si anak masih penasaran.
"Bapak yakin dia tahu perbuatannya, barangkali dia sedang buru-buru mengejar sesuatu."
"Sekarang bayangkan kalau hatimu sedang senang, karena punya uang banyak atau teman yang kamu taksir menitip salam kepadamu, kira-kira kalau kamu disalip seperti tadi, kamu akan marah-marah juga 'gak?", tanya si bapak.
"Hmm, kayaknya enggak sih", jawab si anak sambil senyum-senyum.
"Nah, kenapa kita harus bereaksi marah kalau melihat orang berlaku tidak menyenangkan kepada kita?"
"Apa kita tidak bisa memilih reaksi yang lain, misalnya senyum-senyum seperti kamu barusan?"
"Bisa sih, Pak."
"Jadi, semua terserah kamu, mau memilih reaksi yang mana ketika melihat aksi orang lain terhadapmu."
Pesan bapak, jangan biarkan reaksimu DIKENDALIKAN oleh aksi orang lain. Kita bebas memilih reaksi kita sendiri. Pilihlah yang paling bermanfaat bagi dirimu."
"Baik, Pak", kata si anak sambil cium tangan bapaknya karena mereka sudah tiba di gerbang sekolah.
~Bc Wag
© 2018 Mei-14 00:33 update :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih untuk partisipasi dan kepercayaannya. Sumbang-saran, testimoni serta kontribusi positipnya segera ditampilkan..
Salam 🙏