Rabu, Oktober 19, 2016

KOLESTEROL Tidak Berbahayya !!

Salin-tempel dari status pesbuk yang mernurut hemat saya cukup logis serta masuk dinalar.
-----------------------------------------------------------------------------------


*Pencerahan*... percayalah ;)


Kolesterol telah resmi dihapus sebagai nutrisi buruk oleh Amerika Serikat.

Pertimbangkan lagi untuk memberikan advice ke pasien "Jangan banyak makan makanan berlemak, kolesterol..Perbanyak sayur dan buah serta air putih."

Lemak dan kolesterol makanan tidak berkolerasi terhadap kadar kolesterol dalam darah...Yang harus diwaspadai adalah KARBOHIDRAT/GULA



1. Mengapa ada orang yang sakit kolesterol? Dan mengapa penyakit itu akan kambuh saat makan makanan yang mengandung banyak kolesterol? *Jawaban saya singkat* : Karena dia makan kolesterol bersama ~bersama dengan karbohidrat!~


2. Silahkan tanya ke mereka. Makan kambingnya pakai nasi enggak? Makan satenya pakai es teh manis apa enggak?
Jawabannya pasti : iya, makai nasi dan minum yang manis! Jadi bukan salah kolesterol. Kolesterol baik-baik saja. Yang salah adalah karbohidrat alias gula!

Begini penjelasannya... 

---Karbohidrat dan semua turunannya adalah gula.--- Tahu sifat gula, khan? Kalau enggak tahu sifatnya, silahkan ambil gula pasir. Lalu panaskan. Apakah gula akan meleleh? Atau menjadi karamel? Jawabannya adalah menjadi karamel! --Gula yang mengkaramel inilah biang masalahnya.--  Karamel gula atau disebut Glycation ini mengikat macam-macam komponen dalam tubuh.


3. Apa saja yang diikat oleh karamel gula? Salah tiganya : lemak, kolesterol, dan asam urat!

   a. Lemak yang terikat oleh glycation akan menyebabkan plak. Dan plak ini akan menyumbat aliran darah sari jantung ke titik-titik lain.

   b. Tersumbat dekat jantung, akan mengebabkan serangan jantung koroner.

   c. Tersumbat ke arah otak akan membuat aliran darah ke otak pecah.

   d. Kalau pecah yang kanan anda stroke. Kalau yang kiri anda lumpuh. Kalau yang tengah, anda mati. Itu fakta medis dari orang-orang yang stroke!

   e. Kolesterol juga terikat oleh glycation. Kolesterol yang terikat inilah yang menyebabkan orang sakit kolesterol.
Jadi masalahnya bukan kolesterolnya, tapi yang mengikat kolesterol.

   f. Selama kolesterol anda liquid alias cair dan tetap beredar di darah, maka tidak masalah! Itu kenapa saat kolesterol saya HI alias di atas 350 saya baik-baik saja.


Penyebabnya adalah : 

Kolesterol saya tidak diikat oleh karamel gula! Begitu juga dengan asam urat. Dia enggak salah. Asam urat dibutuhkan tubuh. Semakin tinggi asam urat maka tinggi juga antioxsidannya.
Anda enggak gampang tepar kalau kena radikal bebas.



4. Tapi mengapa ada orang sakit asam urat? Saya yakin anda sudah bisa jawab! Yes. Karena asam uratnya terikat karamel gula! Walau asam urat anda tinggi, selama dia tidak terikat, maka anda sehat.

    Saya adalah saksi hidup. Asam urat saya 14,2 dan saya sehat walafiat. Sampai petugas lab bengong enggak percaya.


Mas, orang asam uratnya aja udah sakit semua.  udah ga bisa jalan.Tapi mas ndika asam urat 14,2 kok bugar banget.
Jawab saya dalam hati : karena asam urat saya lancar dalam darah dan enggak terikat karamel gula!


6. Nah, silahkan tanya kepada orang yang punya asam urat. Apakah dia konsumsinya high carbohidrat?
Jawabannya pasti : iya! Nah, asam urat yang terikat karamel gula akan mengeras di sendi-sendi. Asam uratnya mengkristal. Kristal asam urat ini disebut purin! Jadi yang salah adalah yang mengikat asam urat dan kolesterol. Bukan asam urat dan kolesterol nya! Ada saksi hidup dan sudah dibuktikan sendiri!


*intinya, kurangi/hindari makanan yg tinggi karbohidrat/gula nya...


Rabu, Oktober 19 2016
~salin-tempel dari facebook


Selasa, Oktober 18, 2016

Menitipkan Impian

Status FB Afi Nihaya Faradisa
-----------------------------------------------

MENITIPKAN IMPIAN
Orang tua kadang punya keinginan yang berseberangan dengan anak perihal masa depan dan cita-cita. Ada orang tua yang tidak bisa meraih impiannya sendiri sehingga menitipkannya pada pundak anak-anak dengan harapan besar si anak bisa mewujudkan impian orang tua.
.
Jangan lupa bahwa kurikulum dan raport sekolah hanya benda mati, anak Anda lah benda hidupnya. Semua kertas itu kaku dan statis, sedangkan anak-anak fleksibel dan dinamis. Jangan habiskan waktu Anda mengurusi benda mati tapi lupa bahwa ada banyak hal yang lebih penting untuk diurusi.
.
Entah mengapa, saya melihat bahwa para orang tua merasa begitu tertekan oleh 'persaingan'. Demi hasrat pamer, mereka menekan anak-anak SD untuk dapat nilai bagus agar bisa masuk SMP bagus. Lalu di SMP mereka mesti dapat nilai bagus agar dapat SMA bagus. Di SMA ini mereka lebih ditekan lagi agar bisa masuk perguruan tinggi bagus.
Jadilah mereka bibit-bibit "robot nilai" di dunia pendidikan dan "robot gaji" di dunia kerja.
Begitu terus sampai kiamat.
.
Bahkan jaman sekarang, anak baru masuk SD kelas 1 wajib bisa baca tulis. Gila, kalau gitu buat apa ada guru? Buat apa SD sampai 6 tahun?
Mikir!
.
Apakah sekarang uang telah jadi orientasi pendidikan? Ya, begitulah kenyatannya.
.
Menitipkan harapan pada anak sah-sah saja. Tapi jangan lupa bahwa tujuan akhir dari tercapainya harapan adalah KEBAHAGIAAN.
Apakah sukses identik dengan kebahagiaan? Silahkan dijawab sendiri.
.
Ketika makna kebahagiaan direduksi menjadi "kebahagiaan = terpenuhinya tuntutan orang",
Maka perhatikanlah apa yang terjadi selanjutnya.
.
Anak-anak pasti punya mimpi dan mimpi mereka tidak harus sama dengan yang orang lain miliki.
Jangan mengatasnamakan egoisme pribadi sebagai 'usaha memperjuangkan kebahagiaan' anak.
Jangan jadikan anak-anak korban dari impian yang orang dewasa titipkan karena mereka sendiri tidak mampu mewujudkannya.
Kadang, anak sendiri yang lebih tahu mana impian yang akan membahagiakan mereka dunia akhirat.
Tidak ada bahagia yang bisa dipaksakan,
Hal yang membuat Anda bahagia belum tentu akan membuat orang lain bahagia.
Jangan biarkan mimpi orang tua justru jadi MIMPI BURUK bagi anak-anak mereka.
.
"Ayah, jika aku memilih pekerjaan menjadi fotografer mungkin gajiku kecil. Rumahku kecil. Mobilku kecil. Tapi aku akan bahagia, Ayah.
Kebahagiaan yang tidak akan aku dapatkan seandainya aku menjadi insinyur seperti keinginan Ayah." - Farhan Qureshi (3 Idiots)

Sabtu, Oktober 15, 2016

Anak dan Orangtua

Pohon dan Anak

Ada pohon besar di dalam hutan dengan batang yang tebal, banyak dahan besar, dan berdaun rimbun. Seorang anak yang kesepian datang ke pohon itu untuk bermain.

Anak itu membayangkan ia mendengar pohon itu berkata ramah kepadanya, “Ayo panjatlah aku. Bangunlah rumah bermain kecil di atas sini. Kamu boleh menggunakan dahan kecilku jika kamu mau, juga daunku yang berlimpah.” Maka anak itu memanjat pohon itu, mematahkan beberapa ranting, mengambil dedaunan, dan membuat rumah rahasia yang tinggi di pohon itu. Meski itu menyakiti pohon, namun pohon itu bahagia berkorban sedikit untuk melihat anak itu mendapatkan begitu banyak kesenangan. Selama hari-hari yang panjang, anak itu akan bermain di dalam rumah pohon. Pohon itu puas.

Ketika anak itu tumbuh lebih dewasa, ia berhenti bermain di pohon itu. Pohon itu menjadi sedih, rantingnya merunduk dan deadunannya kehilangan kilaunya.

Selang beberapa tahun, anak yang kini remaja itu kembali.  Pohon itu kegirangan melihatnya lagi. Pemuda itu merasa ia mendengar pohon itu berkata, “Ayo panjatlah aku lagi. Rumah pohon lamamu masih di sini. Aku merindukanmu.”

“Kini aku terlalu tua untuk bermain rumah pohon,’ pikir remaja itu. “Aku ingin kuliah tapi aku terlalu miskin.”

“Tidak masalah,’ pohon itu tampaknya berkata, “Kembalilah seminggu lagi. Aku akan mengeluarkan buah. Aku akan hasilkan ekstra. Silakan panen semua buahku dan juallah untuk membayar biaya kuliahmu.”

Maka anak itu kembali tujuh hari kemudian. Pohon itu dipenuhi buah ranum. Anak itu mengambil semuanya sampai buah yang terkahir, menjualnya, dan cukup untuk biaya kuliah satu tahun. Pohon itu sangat bahagia.

Anak itu kembali selama tiga tahun berikutnya, mengambil setiap buahnya dan menjualnya untuk memenuhi biayanya. Pohon itu gembira. Pohon itu bahkan kelihatannya berusaha lebih keras tiap tahunnya untuk menghasilkan lebih banyak buah untuk sahabatnya, meskipun ini membuat pohon itu kelelahan dan makin sakit.

Ketika anak itu lulus, ia berhenti datang. Pohon itu sedih lagi. Beberapa tahun kemudian, anak itu, kini menjadi pemuda, kembali. Ia memiliki kesan yang sangat jelas bahwa pohon tua itu menangis kegirangan melihatnya lagi. “Tunggu beberapa hari lagi. Walau aku kini agak lemah, aku masih bisa menghasilkan banyak buah agar kamu jual untuk biaya kuliahmu.”

“Aku tidak kuliah lagi,” kata pemuda itu, “aku sudah punya pekerjaan. Aku sudah jatuh cinta dan ingin menikah, namun kami membutuhkan rumah untuk ditinggali.”

“Tidak masalsah,” pohon itu agaknya berkata, “kembalilah besok dengan gergaji. Ambil dahan tebalku. Itu bisa untuk membuat papan lantai dan tiang yang kuat. Bahkan ada cukup kayu untuk membuat dindingnya. Gunakan dahan kecil dan daun besar untuk atapnya. Ada banyak.”

Demikianlah, hari berikutnya, pemuda itu mengambil seluruh dahan dan daun untuk membuat rumahnya, menyisakan hanya batangnya. Meski itu melukai pohon itu dengan parah, pohon itu bahagia membuat pengorbanan besar untuk seseorang yang dicintainya.

Selama bertahun-tahun, anak itu tidak pernah kembali. Pohon itu bergantung pada kenangan bahagianya untuk mempertahankan hidupnya.

Kala anak itu datang lagi, kini menjadi pria setengah baya, pohon itu nyaris melompat keluar dari tanah dengan sukacita. “Selamat datang! Sungguh bahagia melihatmu lagi!” Bahkan kali ini burung-burung pun bisa mendengar pohon itu. “Apa yang bisa kulakukan untukmu? Mohon izinkan aku membantu.”

“Aku kini punya anak,” jawab pria itu, “dan aku ingin memulai usaha perabotanku sendiri untuk mendapat cukup uang untuk memberi mereka kehidupan yang baik.”

“Bagus sekali,” kata pohon tua itu, “meski kamu mungkin berpikir aku cuma tunggul tua, ada banyak kayu indah dalam batangku untuk membuat banyak perabot mahal. Ambillah. Aku akan bahagia jika kamu ambil semua.”

Maka pria itu datang esoknya, menebang batang pohon itu dan mendapat cukup banyak kayu kelas satu untuk memulai usaha perabotannya.

Tak lama setelahnya, pohon itu mati.

Bertahun-tahun kemudian, anak itu, kini telah menjadi orangtua, mengunjungi tempat dimana pohon yang sehat itu pernah berdiri, tempat ia membangun rumah pohon semasa ia kecil, yang selalu begitu dermawan kepadanya. Yang tersisa hanyalah akar yang melapuk. Orang tua itu membaringkan kepalanya di atas akar-akar itu sejenak. Akar itu jauh lebih nyaman daripada bantal bulu. Ia ingat dengan berurai air mata bagaimana pohon itu telah menolongnya, tanpa bertanya, tiap kali ia membutuhkan pertolongan. Bagaimana pohon itu mengorbankan segalanya untuknya, dan bahagia melakukannya setiap saat. Ia pu tertidur.

""Ketika ia bangun dari mimpi itu, ia menyadari bahwa pohon itu adalah orangtuanya.""

Like n Share 

( Source =  https://iphincow.com/2016/02/01/pohon-dan-anak/ )

~Salintempel: LINE


Minggu, Oktober 02, 2016

Kamera Mirrorless

-------ARSIP BLOG------


Apa Itu Kamera Mirrorless, Bedanya dengan DSLR ?

Oik Yusuf - Kompas Tekno

Selasa, 13 September 2016 | 10:47 WIB

     

KOMPAS.com - Saat mendengar istilah “interchangeable lens camera” (ILC) alias kamera dengan lensa yang bisa diganti-ganti, biasanya yang terbayang adalah kamera DSLR berikut jajaran lensa berukuran besar dan berat.

Tapi tak semua ILC dapat digolongkan sebagai Digital Single-Lens Reflex (DSLR). Dalam beberapa tahun terakhir, telah beredar ILC jenis baru yang ukurannya jauh lebih ringkas. Kategori kamera ini lazim dikenal dengan istilah Mirrorless ILC (MILC) atau untuk singkatnya “mirrorless” saja.

Apa itu kamera mirrorless? Sesuai julukannya yang berarti “tanpa cermin”, mirrorless sejatinya adalah DSLR yang dihilangkan bagian pemantul cahayanya (mirrorbox).

Tanpa mirrorbox yang berfungsi membelokkan cahaya dari lensa ke jendela bidik optis, ukuran kamera mirrorless bisa dibuat jauh menciut dibandingkan DSLR, sambil tetap mempertahankan kualitas tangkapan gambar dan lensa yang bisa diganti-ganti.


Antara mirrorless dan DSLR

Lantaran tak memiliki mirrorbox, kamera mirrorlessmemiliki sejumlah perbedaan mendasar dengan DSLR di samping bentuknya yang relatif lebih kecil dan konstruksi yang lebih sederhana (tanpa komponen mekanik untuk mirrorbox).

Pertama, mirrorless tidak memiliki jendela bidik optik (OVF, optical viewfinder). Proses pembidikan gambar atau framing dilakukan lewat layar LCD atau jendela bidik elektronik (EVF, electronic viewfinder).

Cara kerja EVF sebenarnya sama dengan layar LCD, yakni menyalurkan gambar lewat sensor yang terus menerus aktif. Hanya saja penempatan dan ukurannya yang berbeda, yakni dibuat serupa jendela bidik optis untuk “dikeker” dengan sebelah mata.

EVF memiliki kelebihan dibanding OVF, misalnya pengguna bisa langsung melihat perubahan hasil exposure saat menyesuaikan paramenter seperti aperture, ISO, atau white balance. Bisa pula ditambahkan overlay aneka informasi berguna, seperti level indicator atau histogram untuk memandu exposure.

Kekurangannya, EVF lebih boros daya karena kamera harus senantiasa mengaktifkan sensor dan layar jendela bidik supaya pengguna bisa melihat gambar.


Pengguna DSLR bisa melihat obyek yang ada di depan lensa (Through The Lens, TTL) melalui OVF saat kamera sedang tidak dinyalakan. Ini karena mekanisme mirrorbox meneruskan cahaya dari lensa menuju pentaprisma, lalu viewfinder, tanpa harus mengenai sensor.

Sebaliknya, EVF pada mirrorless akan tampak gelap gulita saat kamera tidak menyala. Jika kamera menyala dan sensor aktif, barulah gambar yang "dilihat" oleh lensa bisa ditampilkan di EVF mirrorless.

Ketika dipakai membidik melalui LCD, baikmirrorless maupun DSLR (lewat Live View) menggunakan prinsip kerja yang sama, yakni meneruskan gambar yang ditangkap sensor ke layar.


lanjut>> >......   Kamera Mirrorless (halaman 2)

Kamera Mirrorless (halaman 2)

Beda sensor

Perbedaan kedua, mirrorless melakukan pengukuran cahaya (metering) dan penguncian fokus langsung dari sensor gambar. Adapun DSLR menggunakan sensor-sensor berbeda untuk keperluan tersebut yang terpisah dari sensor gambar utama.

Sensor metering dan autofokus DSLR masing-masing terletak di atas dan di bawah mekanismemirrorbox. Cahaya yang masuk dari lensa dibelokkan oleh cermin mirrorbox agar ikut mengenai dua sensor ini (disamping diteruskan ke OVF), untuk melakukan pengukuran cahaya dan fokus.

Saat pengguna menekan tombol shutter, barulah cermin mirrorbox terangkat sehingga cahaya bisa diteruskan ke sensor gambar utama untuk mengambil foto.

Terkesan rumit? Memang demikian. Ini pula sebabnya proses pembuatan DSLR harus dilakukan secara presisi karena banyaknya komponen mekanik yang dilibatkan.


Kamera mirrorless tak memerlukan mekanisme ribet di atas. Kelebihannya, selain ukuran fisik kamera menjadi lebih ringkas, autofokus padamirrorless relatif lebih akurat dibandingkan DSLR.

Mirrorless mengandalkan teknik contrast detectsecara langsung lewat gambar yang ditangkap sensor gambar utama, bukan dengan sensor fokus terpisah yang rawan meleset apabila kalibrasinya kurang presisi.

Memang, meski lebih akurat, proses autofokus pada mirrorless cenderung lebih pelan dibandingkan DSLR karena contrast detect pada dasarnya adalah gerakan memaju-mundurkan mekanisme fokus sampai diperoleh gambar paling tajam, mirip proses fokus manual dengan tangan.

Namun, belakangan para pabrikan mirrorless telah mulai mengejar ketertinggalan dalam hal kecepatan fokus dengan menanamkan mekanisme phase detect pada sensor gambar.

Metode phase detect mampu mendeteksi jarak subyek foto berdasarkan cahaya yang masuk dari lensa -tak harus maju-mundur lebih dahulu seperti pada contrast detect-, lalu langsung mengarahkan motor fokus lensa ke jarak yang sesuai. Metode inilah yang digunakan oleh sensor autofokus terpisah pada DSLR sehingga bisa mengunci fokus secepat kilat dan melacak subyek bergerak (focus tracking).

Mirrorless termutakhir, seperti Alpha A6300 dari Sony dan X-T2 dari Fujifilm yang dibekali teknologiphase detect di sensor gambarnya, bisa dibilang sudah mampu menandingi DSLR dalam hal kecepatan fokus dan pelacakan subyek bergerak.



Lebih tipis, lebih fleksibel

Lalu perbedaan ketiga terletak pada lensa. Penghilangan mirrorbox berujung pada flange focal distance alias jarak dari dudukan lensa ke sensor gambar yang ikut terpangkas.

Walhasil, meski sebagian besar dari pabrikan kamera mirrorless juga memproduksi (atau setidaknya pernah memproduksi) DSLR, mereka tak bisa serta merta memasangkan lensa DSLR dengan kamera mirrorless.

Perlu dibuat lini lensa baru yang khusus didesain untuk mirrorless, demi menyesuaikan dengan flange focal distance yang lebih pendek tadi dan juga dengan mekanisme fokus langsung dari sensor.

Pengurangan flange focal distance menghasilkan dua keuntungan, yakni bodi kamera mirrorless bisa dibuat lebih tipis, tak “gemuk” seperti DSLR yang mesti menyediakan tempat untuk mirrorbox.

Lensa mirrorless pun biasanya dirancang agar berukuran lebih kecil dibandingkan lensa DLSR yang sekelas. Ingat lensa pancake? Jenis lensa tipis itu dikembangkan supaya cocok dipakai untuk kameramirrorless.  

Keuntungan lain, kamera mirrorless lebih fleksibel soal lensa alias bisa dipasangi lensa-lensa untuk sistem kamera berbeda dengan bantuan adapter, termasuk lensa milik DSLR.


Adapter ini berfungsi menambah “jarak” antara dudukan lensa dengan sensor gambar untuk mengkompensasi flange focal distance yang terpangkas.

Dalam kebanyakan kasus, penggunaan adapter menghilangkan fungsi-fungsi khusus dari lensa, seperti autofokus dan image stabilizer. Namun ada pula adapter khusus yang mampu menyalakan fungsi-fungsi tersebut lewat kamera mirrorless,misalnya seperti yang dimiliki mirrorless seri EOS-M buatan Canon.

Tentu, kadang lensa DSLR yang besar dan berat kurang cocok dipasangkan dengan kameramirrorless yang mungil. Karena itu lini lensa nativeyang khusus didesain untuk mirrorless tetap lebih praktis.

Lebih banyak pilihan

Kamera mirrorless pertama adalah Panasonic Lumix DMC-G1 yang dirilis ke pasaran pada 2008. Ketika itu bentuknya masih menyerupai DSLR dengan bagian “punuk” yang memuat viewfinder.

Beberapa lama setelah Lumix G1, mulai bermunculan kamera mirrorless dengan bentuk yang lebih ringkas, mirip kamera saku dengan lensa yang bisa dicopot, seperti misalnya Pen E-P1 dari Olympus dan Lumix GF1, juga buatan Panasonic.

Kamera mirrorless dengan bentuk lebih ringkas dan tanpa punuk tersebut dikenal dengan sebutan “rangefinder style”, mengacu pada kamerarangefinder jadul yang berbentuk persegi panjang.

Sebagian kamera mirrorless rangefinder style yang ditujukan bagi konsumen awam hanya mengandalkan layar LCD (biasanya layar sentuh) untuk keperluan membidik gambar, tapi sebagian lainnya ada pula yang dilengkapi EVF di pojok kiri atas kamera.

Saat ini mayoritas kamera mirrorless yang beredar bisa dibilang menganut kedua faktor bentuk itu, yakni mirip DSLR tradisional dengan punuk berisi EVF atau serupa rangefinder.

Mana yang lebih cocok tergantung selera pengguna. Ada yang menyukai bentuk ringkas kamera mirrorless ala rangefinder, ada juga yang lebih nyaman dengan bentuk mirrorless ala DSLR dengan handgrip dan banyak tombol untuk pengaturan manual.


Dari dua faktor bentuk tadi, mirrorless sudah lebih beragam dari DSLR yang rata-rata mengusung bentuk serupa, melulu dengan punuk, handgrip, dan bodi montok.

Belum lagi menghitung keragaman jenis sistem (merek) yang tersedia. Berbeda dari pasaran DSLR yang praktis didominasi oleh Canon dan Nikon, jumlah pabrikan yang mencoba peruntungan di ranah mirrorless lebih banyak.

Ada Panasonic dan Olympus yang lensanya bisa saling ditukar, lalu Sony dan Fujifilm, bahkan Leica, di samping dua pemain lama Canon dan Nikon. Ragam aksesori seperti flashgun hingga mikrofon yang  bisa dipasangkan dengan kamera mirrorlesspun sudah banyak beredar.

Ukuran sensor yang bisa dipilih juga lebih beraneka jenisnya. Ingin lensa-lensa mungil? Ada pabrikan yang membuat mirrorless dengan sensor sebesar 1 inci atau micro four-thirds. Mau kualitas gambar maksimal? Ada pula pabrikan mirrorless dengan sensor berukuran APS-C dan full-frame.

Satu hal yang mungkin masih menjadi batu sandungan adalah ketersediaan jenis lensa yang belum sebanyak DSLR, terutama untuk seri lensa profesional, super tele atau specialized lens seperti tilt-shift, meski kendala ini sedikit banyak bisa diatasi dengan memakai adapter lensa.

Namun, perlahan tapi pasti, mirrorless mengejar ketertinggalan. Seperti masalah kecepatan fokus yang kini tak lagi menjadi momok, bukan tidak mungkin suatu hari nanti mirrorless bisa menyamai atau bahkan melewati DSLR dalam semua hal.

Cara Nabi Menkomsumsi Garam

Sunnah yg terlupa kan 🍲
TAKUT AKAN PENYAKIT YANG TIMBUL DARI GARAM ??         

🍶INI CARA RASUL MENGKONSUMSI GARAM

Rasulullah bersabda: "Sebaik-baik lauk adalah garam" (Al-Baihaqi), sangat bertentangan dengan dunia medis saat ini yang mengatakan bahwa makan garam bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti darah tinggi, dehidrasi, keropos tulang dan penyakit empedu. Namun hal itu tidak akan terjadi jika Anda mengetahui cara mengonsumsi garam secara benar.

🍒 Begini Cara Mengonsumsi Garam Agar Terhindar Dari Penyakit (Ala Rasul)

Jadi sesuai dengan hadist di atas yang menyatakan Garam bukanlah penyebab penyakit,
tapi malah obat yang paling mujarab seandainya digunakan dengan cara yang betul.

🔑Kuncinya adalah *GARAM TIDAK BOLEH DIMASAK!*

❌Kesalahan kita (kebanyakan orang Indonesia) ialah kita memasak garam yaitu memasukkan garam ke dalam masakan ketika masakan sedang MENDIDIH/PANAS.
Hal tersebut akan menyebabkan garam menjadi racun/toksin. Jika garam dimasak dengan cara di atas, garam akan menyebabkannya ber-asid dan membahayakan kesehatan serta mengundang berbagai penyakit, selain itu kandungan yodium pada garam yang juga akan hilang.

✅ Cara yang betul penggunaan garam agar garam benar-benar menjadi obat bagi Anda, bukan penyakit.

1⃣. Masaklah makanan yang ingin dimasak sehingga selesai. Contohnya: sayur – masukkan garam dalam masakan apabila matang dan airnya sudah berangsur hangat.

2⃣. Masak makanan tanpa garam!
Selagi makan, sediakan semangkuk garam dan taburkan di atas makanan yang ingin dimakan sesuai selera masing2.
Garam adalah mineral bagi tubuh. “Banyak amalan yang dilakukan oleh para Salafusshaleh ialah dengan mengambil garam sebelum memulai makan”

Garam digunakan sebagai pembuka makan dengan mengambilnya dengan ujung jari dan dimasukkan ke mulut.

GARAM ADALAH MINERAL!!
Kelebihannya antara lain ialah: mengobati lebih dari 70 penyakit, serta tidak akan mengalami keadaan mati mendadak.

Silakan sebarkan, sekiranya Anda ingin orang-orang yang Anda cintai menjadi sehat.

⛔Berbagai penyakit yang disinyalir timbul akibat garam seperti gejala jantung dan tekanan darah tinggi adalah akibat dari penggunaan garam yang salah. 

Jadi kesimpulannya, yg benar garam itu adanya di meja makan bukan didapur. Selamat Mencoba.

💕Semoga bermanfaat

_____🌴🌴🌴____
Copas dari Ustadzah Dra Nurdyati Akma, M.Si

_______
~Salin tempel dari groub WhatsApp

Materi Teknik Penyuntingan Video Kelas 12 - Part 3

Langkah-langkah Penyuntingan Video yang Efektif Dalam bagian ini, kita akan merinci langkah-langkah penyuntingan video yang efektif mengguna...