[KH Maimoen Zubair] Menghina Adalah Tanda Sombong, Walau Kepada Iblis Sekalipun
MusliModerat.Com - Dawuh Syaikhuna KH. Maimoen Zubair:
Hajjaj Ats Tsaqofiy, siapa yg tidak kenal panglima perang Dinasti Umayyah ini, panglima yg dikecam banyak sahabat dan tabi'in karena kekejamannya. Ketika bercerita tentang (diantara kekejaman) beliau, Mbah Mun dawuh:
"jangan (ikut-ikutan) menghina Hajjaj!. Meskipun dia begitu, tapi kalau bukan karena jasanya tentu kita sekarang tidak bisa baca Al Qur-an, karena beliaulah yg mengeluarkan perintah memberi tanda baca Al Qur-an sehinga mudah dibaca."
Abdulloh bin Ubay bin Salul, siapa tidak tahu gembong orang munafiq ini, musuh dalam selimut kaum muslim zaman Rosululloh saw., dia juga (diantara) orang Madinah yg menuduh Nabi saw. tidak adil mengenai pembagian harta rampasan perang Hunain, kenapa hanya diberikan kepada kaum muhajirin yg banyak kabur dari medan perang, sedangkan kaum anshor yg mati2an berjuang tidak diberi bagian. Tentang si Abdulloh bin Ubay ini, Mbah Mun pun dawuh:
"Jangan menghina Abdulloh bin Ubay!. Karena, seandainya kita dalam posisinya waktu itu, belum tentu kita bersikap lebih baik darinya."
Dan bahkan tentang iblis pun beliau berpesan sama, JANGAN MENGHINA...!!. Tidak ada seorang pun menghina sesuatu kecuali ia menganggap dirinya lebih baik, dan itu adalah KESOMBONGAN.
Sumber: http://www.muslimoderat.com/2015/11/kh-maimoen-zubair-menghina-adalah-tanda.html
_
©2015 09:24 nov-222015
---------------------------------------
.
Ajaran Islam yang kerap dilupakan adalah sikap tawadhu' sikap ini secara harafian bisa dikatakan "Rendah Hati" tapi maknanya dalam yaitu "Ketertundukan", dalam bahasa Arab Tawadhu' (التّواضع) secara bahasa adalah التّذلّل "Ketundukan" dan التّخاشع "Rendah Hati". Asal katanya adalah Tawadha'atil Ardhu' yakni Tanah itu lebih rendah daripada tanah sekelilingnya.
Tawadhu' secara istilah adalah tunduk dan patuh kepada otoritas kebenaran, serta kesediaan menerima kebenaran itu dari siapa pun yang mengatakan nya, baik dalam keadaan ridha maupun marah.
Tawadhu' juga merendahkan diri dan santun terhadap manusia, dan tidak melihat diri memiliki nilai lebih dibandingkan hamba Allah (manusia) yang lain nya.
Namun sayang sekali sekarang ini banyak ulama dan pendakwah terjebak dalam "kesombongan Spiritual", Kyai Ma'moen mengingatkan ketika kita tawadhu' dalam beragama, maka menghina pemahaman orang sekalipun adalah salah. Dan dalam menyebarkan kebenaran janganlah muncul kesombongan.
Salintempel by @wandhy_vii
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih untuk partisipasi dan kepercayaannya. Sumbang-saran, testimoni serta kontribusi positipnya segera ditampilkan..
Salam 🙏