Sabtu, Desember 30, 2017

Tanah dan Emas, Sekelumit Hikmah

INSPIRASI

Al-Kisah...
Sebongkah EMAS bertemu dengan sebongkah TANAH .

• EMAS BERKATA pada tanah, “Coba lihat pada dirimu, suram dan lemah, apakah engkau memiliki cahaya mengkilat seperti aku.......?
Apakah engkau berharga seperti aku....... ?”

• TANAH menggelengkan kepala dan menjawab, “Aku bisa menumbuhkan bunga dan buah, bisa menumbuhkan rumput dan pohon, bisa menumbuhkan tanaman dan banyak yg lain, apakah kamu bisa....... ?”

Emas pun terdiam seribu bahasa......

Dalam hidup ini banyak orang yang seperti emas, berharga, menyilaukan tetapi kurang bermanfaat bagi sesama atau sama sekali takbermanafaat.

Sukses dlm karir, rupawan dlm paras, tapi sukar membantu apalagi peduli.

Tapi ada juga yg seperti tanah. Posisi biasa saja, bersahaja namun ringan tangan siap membantu kapanpun, siapapun dan dimanapun.

*_Makna dari kehidupan bukan terletak pada seberapa bernilainya diri kita, tetapi seberapa besar bermanfaatnya kita bagi orang lain._*

*_Jika keberadaan kita dapat menjadi berkah bagi banyak orang, barulah kita benar- benar bernilai._*

Apalah gunanya kesuksesan bila itu tidak membawa manfaat bagi lingkungan sekitar kita.

Apalah arti kemakmuran bila  tidak berbagi pada yg membutuhkan.

Apalah arti kepintaran/ kepandaian bila tidak memberi inspirasi di sekeliling kita.

Karena hidup adalah proses, ada saatnya kita memberi dan ada saatnya kita menerima.

Semoga Bermanfaat..!!!

~Broadcash Group WA

©2017, Ahad Des 3017 19:17

Jumat, Desember 29, 2017

Alas Sepatu Kesehatan

Bismillah..


          🙏 Perkenalkan produk yang sudah lama beredar dipasaran, namun sedikit sekali yang tahu dan mengenal kegunaan atau manfaatnya untuk kesehatan.


Alas Sepatu Kesehatan; merupakan alas sepatu pijit alternatif dengan menekan titik-titik pusat syaraf pada kaki.

Membantu melancarkan peredaran darah dalam tubuh dan aliran oksigen.

Tersedia all size, tinggal disesuaikan dengan ukuran yang diinginkan. Sudah terdapat batas titik pemangkasan.


NB :
Pertumbuhan tinggi badan seseorang berkaitan dengan informasi genetik dari kedua orang tuanya, faktor nutrisi dan rangsangan aktivitas fisik.

Faktor genetik merupakan prediktor pasti perkiraan tinggi badan seseorang. Sedangkan, nutrisi dan rangsangan aktivitas fisik dapat membantu merangsang pertumbuhan tinggi badan selama masa
pertumbuhan.

Penambahan tinggi badan dapat dilakukan apabila lempeng pertumbuhan yang terdapat di tulang panjang masih terbuka. Lempeng tersebut terbuka pada saat usia pubertas dan pada tulang panjang yang mempengaruhi tinggi badan baru akan menutup pada ※usia 18-21 tahun pada pria.

 
◎klikdokter

© 2017 iS 122918 Jumu'ah | update : 122917 18:55




Alas sepatu soft, baik sekali untuk ibu hamil.


Price 25.000 IDR /pcs pasang.
Jaminan kualitas/ Garansi fulus kembali.

FREE bimbingan penggunaan.

😊

Rahmatan Lil'alamin

AGAMA BUKAN SUMBER KONFLIK,  TETAPI SUMBER KEDAMAIAN
Oleh: Ahmad Ishomuddin

Di dunia ini telah nyata ada banyak keragaman agama sehingga tidak usah mati-matian menyeragamkannya menjadi satu agama saja. Betapa pun sudah malang melintang menghabiskan keseluruhan umur di medan dakwah,  tetap saja pasti gagal dan mustahil menyatukan seluruh manusia untuk beragama Islam atau lainnya. Sesungguhnya penentu jalan petunjuk (hidayah) itu merupakan hak mutlak Sang Pencipta.

Perbedaan itu sunnatullah, keragaman itu kenyataan yang tidak bisa diingkari oleh setiap orang yang berakal sehat. Dunia ini justru terlihat indah dan lebih indah karena warna-warninya yang serasi. Hanya mereka yang melihat dunia dalam warna hitam putih saja yang terkaget-kaget melihat kenyataan bahwa dunia ini ternyata berwarna-warni, memiliki keragaman  warna. Panorama alam indah yang sedap dipandang mata pun wujudnya dapat dinikmati karena keragaman warnanya.

Setiap agama yang benar mengajarkan kedamaian, sedangkan setiap orang yang benar-benar beragama selalu ingin  meraih suasana hati yang tenteram, tenang dan hidup yang damai. Beragama dengan sebenarnya berarti ingin selamat dengan cara menjadi bagian dari keseluruhan hidup yang damai.

Saat agama justru mengilhami penganutnya untuk menciptakan yang sebaliknya, menyeret pemeluknya dalam kegaduhan sosial, kerusuhan atau pertumpahan darah (perang), maka pasti ada yang keliru dalam memahami maksud agama. Sebab, agama diturunkan untuk meraih berbagai kemaslahatan dan menghindarkan para hamba dari setiap kemafsadatan.

Manusia yang beragama dengan benar harus mencapai suatu keyakinan bahwa kemaslahatan, kebajikan atau apa saja yang bermanfaat harus diraih dan tidak boleh diabaikan, sedangkan setiap apa yang mafsadah (merusak), keburukan, kejahatan atau apa saja yang merugikan wajib dihindari dan tidak boleh mendekatinya. Agaknya butuh kecerdasan lebih dalam menjalani hidup bersama dalam keragaman itu karena akal manusia beragama dituntut untuk mampu membedakan bagian mana yang mashlahat  (baik, bermanfaat) dari yang sebaliknya, yakni mafsadah  (kerusakan, kejahatan, dan apa saja yang sia-sia).

Kelanggengan substansi ajaran agama itu tergantung kepada pencapaian tujuan yang bersifat umum, seperti pemeliharaan dan kepatuhan kepada aturan hidup manusia secara kolektif, peraihan kebajikan, penghindaran terhadap setiap kerusakan, memperjuangkan kesetaraan dan menegakkan keadilan di antara manusia. Keberlangsungan ajaran agama juga sangat tergantung kepada pencapaian tujuan yang bersifat spesifik seperti untuk mewujudkan sebuah keluarga diperlukan mekanisme akad perkawinan yang sah dan untuk menghindarkan bahaya yang berkepanjangan dalam sebuah keluarga diberlakukan dan dibolehkan menempuh langkah perceraian. Jadi, kesemuanya itu tiada lain kecuali untuk mewujudkan kehidupan yang tenteram dan damai.

Dengan kalimat lain dapat dinyatakan, bahwa agama diadakan dan dianut pada dasarnya agar manusianya memakmurkan bumi, memelihara aturan hidup bersama di muka bumi ini, melanggengkan kemaslahatan penghuninya, melaksanakan apa saja yang dibebankan berupa penegakan keadilan, istiqamah  (konsisten) dalam kebajikan, pencerdasan akal dan peningkatan amal, mewujudkan perdamaian, menggali berbagai kekayaannya serta mengatur berbagai manfaat demi kepentingan bersama.

Adapun  jika yang terjadi dari para penganut agama adalah sebaliknya dari apa yang telah disebutkan di atas, berarti ada kesalahan dalam memahami substansi yang ditujukan dari agama dan berarti ada krisis yang parah dan salah menempuh jalan dari para penganut agama.

Dalam beragama ada lima kebutuhan mutlak yang tidak boleh tidak harus dicapai oleh para penganutnya, yaitu perlindungan terhadap agama, jiwa, keturunan, harta dan akal. Selain kelima kebutuhan mutlak tersebut manusia beragama juga wajib berusaha agar mencapai kelapangan hidup dan terhindar dari kesulitan, meski ketiadaannya  tidak mengakibatkan terjadinya kerusakan yang bersifat umum dan bahaya yang parah. Lagi-lagi kesemuanya itu dalam rangka untuk meraih kualitas hidup yang manusiawi, lebih  bermartabat dan damai.

Sesat jalanlah jika karena beragama justru seseorang atau suatu komunitas  itu keluar dari keadilan menuju diskriminasi dan penindasan, minggat dari rasa kasih sayang menuju kebencian berlebihan, permusuhan dan pertumpahan darah, dari kebaikan menuju kejahatan, dan dari kebijaksanaan mengarah kepada kesia-siaan.

Sangat memprihatinkan seperti kini yang sedang marak banyak anak muda terjebak dalam intoleransi, radikalisme hingga terorisme yang ajarannya adalah  "dari pengkafiran menuju pengeboman",  sedangkan agama Islam sendiri sama sekali tidak pernah mengajarkannya. Mereka tersesat jalan dan menyesatkan banyak manusia lainnya dalam memahami dan menerapkan ayat-ayat al-Qur'an bukan pada tempat yang semestinya,  misalnya ayat-ayat tentang jihad karena tidak memahami konteks yang dan menerapkannya dalam suasana damai.

Sudah saatnya setiap orang beragama, apa pun agama yang dianutnya, berperan aktif dalam menciptakan suasana kehidupan dunia yang lebih manusiawi, beradab, penuh kepedulian, cinta kasih, harmonis dan lebih damai. Dalam upaya mencapai hal yang universal tersebut para penganut agama berbeda  dapat bekerjasama sesuai kesepakatan, sedangkan dalam hal-hal yang "terpaksa" berbeda sangat mungkin untuk saling berdialog dengan mengedepankan kesantunan dalam mencari titik kesepahaman dan jika tidak, maka tiada jalan lain kecuali bersikap tasamuh (toleransi), yakni saling menghormati karena sepakat untuk tidak sepakat.

Kita harus sepakat bahwa agama tidak mengajarkan kekerasan dan sikap berlebihan  (melampaui batas), sedangkan kekerasan meskipun atas nama agama bukanlah bagian integral dari agama. Dengan demikian, kaum beragama tidak diperkenankan menjadikan agama sebagai sumber dan penyebab konflik, pertikaian dan pertumpahan darah (perang), melainkan sebagai sumber kasih sayang, keharmonisan dan kedamaian.

Kota Gudeg, Yogyakarta:
Kamis, 21 Desember 2017

©2017 FB

Kamis, Desember 28, 2017

Cara Hard Reset Fujitsu Arrows NX- F-01F

😊


Cara mereset Fujitsu Arrows NX- F-01F dengan Hard Reset.

Setelah berhari-hari konsultasi ke mbah gOogle alhasil didapat juga jawabannya. Setelah tersesatkan dibelantara informasi digital yang mengarahkan pada jebakan iklan dan situs aneh dan ga penting... 😀 (begitulah jika tidak memiliki guru, akan jauh lebih lama dalam pencarian.)

Cekidot...berikut langkahnya ;



Yakni dengan cara menekan secara bersamaan tombol Power, Vol-Down dan Fingerprint.

Kemudian ikuti seperti yang tertera dalam perintah layar.

Inga !!  mereset Fujitsu dengan cara ini akan menghapus semua isi data pada perangkat seperti pada pengaturan awal pabrikan. Jadi, sebaiknya pertimbangkan kembali untuk melakukan perintah ini. ;)



Selesai.

Selamat mencuba.

           © 2017 iS. Des 28 23:32


😊

Materi Teknik Penyuntingan Video Kelas 12 - Part 3

Langkah-langkah Penyuntingan Video yang Efektif Dalam bagian ini, kita akan merinci langkah-langkah penyuntingan video yang efektif mengguna...